Written By Dwinursetiadi on Saturday, January 31, 2015 | 11:40 PM




Comics Ups. Hampir semua remaja pasti pernah merasakan di-bully entah secara sadar maupun tidak. Namun tidak sedikit pula remaja yang menjadi korban pem-bully-an sering mengalami perkembangan yang tidak maksimal. Entah menjadi tertutup dengan pergaulannya, atau lebih parah lagi malah mengakhiri hidupnya. Namun sebaiknya pengalaman pahit itu jangan menjadi sebuah momok yang dapat menghalangi perkembangan dan prestasi di masa depan. Akan tetapi jadikanlah sebuah pelajaran agar bisa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Berdasarkan pengalaman para remaja yang pernah menjadi korban pem-bully-an, membuat re:ON Comics akan mengangkat tema tersebut dalam sebuah komik. Untuk mendapatkan inspirasi komik tersebut, diambil dari cerita-cerita para Reonites (sebutan penggemar re:ON Comics) yang pernah menjadi korban pem-bully-an.

Cerita-cerita ini didapat dari komentar para Reonites di grup bernama Reonite. Dalam grup yang sudah beranggotakan 4000 anggota setelah dua bulan dibuat, komentar-komentar tersebut ada yang bercerita tentang pengalamannya. Ada pula yang saling menanggapi dan juga ada yang memberikan rasa simpati kepada Reonites sudah mengalami pem-bully-an.

“Sepatu saya disembunyiin dan hanya dikembalikan dengan ancaman harus kasih duit. Kalau jalan sering kaki dihalangin sehingga saya tersandung. Setiap pembagian tugas tidak ada yang mau menerima saya,” tulis sebuah akun bernama Fatimatuz Nurul Amin.

Dari akun lainnya, Choir Firansyah bercerita, “Saya sering di-bully waktu SD karena hanya saya yang berkacamata.”

Reonite bernama Agung Tio juga ikut berkomentar tentang kisahnya, “Dulu pernah dikerjai pake makanan yang sudah jatuh, buku gambar disobek-sobek dan sepeda dimasukkan ke tempat sampah.”
Menurut Chris Lie, komikus juga seorang editor in-chief re:ON Comics, banyaknya tanggapan dari para Reonaites ini membuat pihak re:ON Comics ingin membuat komik dengan tema pem-bully-an tersebut.

“Terus terang kami prihatin juga ternyata banyak remaja kita yang mengalami perlakuan tidak baik dari teman-temannya di sekolah. Kami ingin mengangkat kasus ini supaya lebih mendapatkan perhatian dan berencana untuk membuatnya menjadi komik. Dan juga diharapkan agar para orang tua lebih menaruh perhatian mengenai hal bully-mem-bully ini,” ungkap Chris Lie di Jakarta, Sabtu (31/1).

Menurutnya, re:ON Comics tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya karya-karya dari para komikus lokal, tapi juga menjadi tempat para generasi muda Indonesia dalam mengasah kreatifitasnya, sekaligus menjadi tempat yang positif untuk menampung aspirasi para generasi muda.

Sumber: Berita Satu

0 komentar:

Post a Comment