![]() |
Comics Ups. Hampir
semua remaja pasti pernah merasakan di-bully
entah secara sadar maupun tidak. Namun tidak sedikit pula remaja yang menjadi
korban pem-bully-an sering mengalami
perkembangan yang tidak maksimal. Entah menjadi tertutup dengan pergaulannya,
atau lebih parah lagi malah mengakhiri hidupnya. Namun sebaiknya pengalaman
pahit itu jangan menjadi sebuah momok yang dapat menghalangi perkembangan dan
prestasi di masa depan. Akan tetapi jadikanlah sebuah pelajaran agar bisa
menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.
Berdasarkan pengalaman para remaja yang pernah menjadi
korban pem-bully-an, membuat re:ON
Comics akan mengangkat tema tersebut dalam sebuah komik. Untuk mendapatkan
inspirasi komik tersebut, diambil dari cerita-cerita para Reonites (sebutan
penggemar re:ON Comics) yang pernah menjadi korban pem-bully-an.
Cerita-cerita ini
didapat dari komentar para Reonites di grup bernama Reonite. Dalam grup yang
sudah beranggotakan 4000 anggota setelah dua bulan dibuat, komentar-komentar
tersebut ada yang bercerita tentang pengalamannya. Ada pula yang saling
menanggapi dan juga ada yang memberikan rasa simpati kepada Reonites sudah
mengalami pem-bully-an.
“Sepatu saya disembunyiin dan hanya dikembalikan dengan
ancaman harus kasih duit. Kalau jalan sering kaki dihalangin sehingga saya
tersandung. Setiap pembagian tugas tidak ada yang mau menerima saya,” tulis
sebuah akun bernama Fatimatuz Nurul Amin.
Dari akun lainnya, Choir Firansyah bercerita, “Saya sering
di-bully waktu SD karena hanya saya
yang berkacamata.”
Reonite bernama Agung Tio juga ikut berkomentar tentang
kisahnya, “Dulu pernah dikerjai pake
makanan yang sudah jatuh, buku gambar disobek-sobek dan sepeda dimasukkan ke
tempat sampah.”
Menurut Chris Lie, komikus juga seorang editor in-chief
re:ON Comics, banyaknya tanggapan dari para Reonaites ini membuat pihak re:ON
Comics ingin membuat komik dengan tema pem-bully-an
tersebut.
“Terus terang kami prihatin juga ternyata banyak remaja kita
yang mengalami perlakuan tidak baik dari teman-temannya di sekolah. Kami ingin
mengangkat kasus ini supaya lebih mendapatkan perhatian dan berencana untuk
membuatnya menjadi komik. Dan juga diharapkan agar para orang tua lebih menaruh
perhatian mengenai hal bully-mem-bully ini,” ungkap Chris Lie di Jakarta,
Sabtu (31/1).
Menurutnya, re:ON Comics tidak hanya menjadi tempat
berkumpulnya karya-karya dari para komikus lokal, tapi juga menjadi tempat para
generasi muda Indonesia dalam mengasah kreatifitasnya, sekaligus menjadi tempat
yang positif untuk menampung aspirasi para generasi muda.
Sumber: Berita Satu
0 komentar:
Post a Comment