Written By Dwinursetiadi on Wednesday, November 12, 2014 | 1:40 AM



Ada sedikit kabar yang cukup mengagetkan. Berhubungan dengan komitmen dari Menteri Komunikasi dan Informasi,  Rudiantara, yang akan memblokir situs berkonten negatif. Hal itu beliau utarakan saat acara bincang-bincang di ulang tahun Kaskus kemarin, Kamis (6/11/2014).

 Beliau akan tetap memblokir situs-situs yang memuat konten pornografi. Namun yang sangat mengejutkan, situs-situs yang memuat konten manga dan anime juga akan ikut diblokir. 


Hal ini sontak memicu berbagai macam pendapat di media sosial. Banyak juga yang mengatakan bahwa Rudiantara tidak ada bedanya dengan Tifatul Sembiring yang ingin memblokir konten pornografi.

Menurut pendapatnya secara pribadi, masyarakat Indonesia sekarang belum cukup pandai untuk menerima konten-konten semacam itu. Termasuk manga dan anime.(TechInAsia)

Rudiantara menganggap masyarakat Indonesia belum cukup pandai seperti masyarakat di Amerika yang bisa membedakan konten yang baik dan buruk. Perlu diketahui pula bahwa manga dan anime tidak semuanya yang berkonten pronografi, atau yang biasa disebut hentai. Namun banyak juga yang memiliki konten untuk anak-anak, remaja bahkan cerita keluarga. 

Apakah pemerintah nantinya akan menganggap semua manga dan anime pasti memuat konten hentai

Menurut Marlin Suganda, seorang praktisi manga dan anime di Indonesia sekaligus pendiri Main Studio, ada kemungkinan bahwa sebenarnya pemerintah tidak mengetahui jika tida semua manga dan anime memiliki konten hentai. “Atau bisa jadi kalau pemerintah tidak mau tahu, jadi asal main blokir saja,” demikian katanya.

Selain itu jika pemerintah tetap akan memblokir konten pornografi, terutama manga dan anime, akan menjadi hal yang sia-sia. Karena masyarakat sekarang ini sudah pandai untuk “mengakali” internet meskipun dalam bentuk paling sederhana. Mereka bisa mengutak-atik  proxy agar terhindar dari pemblokiran tersebut.
Terlebih lagi, industri lokal yang bergerak di bidang manga dan anime  juga akan kurang berkembang dengan adanya keputusan ini. Karena untuk bisa unggul di pasar global para pelaku industri ini perlu research yang mendalam tentang bidang ini. Jika industri lokal ini bisa terekspos secara luas hasilnya akan bisa lebih baik. Mereka dapat berkembang dan konten lokal pun dapat semakin dikenal di dunia luar.

Namun jika pemerintah tetap akan melakukan pemblokiran, sebaiknya dilakukan penelitian lebih jauh mengingat tidak semua situs manga dan anime menyediakan konten hentai. Buat semacam peringatan penyaring untuk pengguna yang belum cocok mengkonsumsi konten dewasa tersebut. Atau mungkin pemerintah memiliki cara yang lebih efektif lagi, tanpa memblokir situs manga dan anime yang tidak memuat konten negatif tersebut.

Alangkah baiknya jika pemerintah memfokuskan untuk membina masyarakat, memberikan pengetahuan tentang konten pornografi agar masyarakat bisa menjadi pintar seperti masyarakat Amerika yang sudah bisa membedakan konten yang baik dan buruk. Atau pemerintah memfokuskan untuk meningkatkan industri konten lokal agar bisa lebih maju dan tidak kalah dengan negara lain di pasar global.



Sumber: Kompas.com

0 komentar:

Post a Comment